
seandai mereka ( orang tuaku ) tahu,,,
Bapak,
Ibu,
Apa yang kau pandang dari aku?
Apakah huruf-huruf dari secarik kertas di akhir semester?
ataukau nilai-nilai test aku tiap minggu?
Bapak,
Ibu,
Adakah kau kan marah pada aku, sambil berkata,
“Percuma aku sekolahkan kamu, kalau nilaimu seperti bebek berduyun-duyun ke sawah.”
Datanglah marah-mu
tatkala
nilaiku tidak seperti yang kau harapkan.
Bapak,
Ibu,
yang selalu aku cintai,
Apakah standard baik buruknya aku di hadapanmu?
Apakah hasil ulangan IMUNOLOGI-ku?
Wahai Ayahku yang gagah,
kapiten patimura-ku di rumah.
Wahai ibuku yang sabar,
yang di kakimu bernaung syurga.
Tolong, jangan kau hargai
kepala-kepala aku dengan nilai
Tolong jangan kau stempel,
Hitam-putih aku dengan huruf-huruf.
Lihatlah, gagak yang serampun ada gunanya.
semut yang lemah pun ada kelebihannya.
Pak, sayapku masih terlalu gagah,
untuk kau kurung dalam sebuah sudut pandang.
Bu, potensiku masih terlalu luas,
untuk kau sudutkan dalam sebuah huruf.
Aku rasa,
potensiku masih terlalu luas,
untuk kau sudutkan dalam sebuah sudut pandang.
Tangan-tanganku bergetar hebat
demi gairah yang meluap
untuk menjadi sesuatu yang aku mau.
Bapak,
Ibu, kuharap semua dugaanku itu salah.
Maaf..!!!!
aku hanya ingin menjadi sesuatu.
yang bisa membuatmu bangga...